REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - CHINA meminta
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali untuk meningkatkan kerja sama di bidang
pariwisata. Konsulat Jenderal CHINA menyampaikan keinginannya supaya
wisatawan-wisatawan CHINA bisa mendapatkan promosi-promosi wisata di Bali dalam
bahasa Mandarin.
Kementerian Pariwisata menargetkan angka dua juta wisatawan CHINA ke Bali pada 2015. Pemerintah pun telah mendorong hal tersebut melalui kebijakan bebas visa untuk CHINA. Kementerian BUMN melalui maskapai plat merah, Garuda Indonesia juga membuka penerbangan langsung Beijing-Denpasar Nonstop Service per 13 Januari lalu.
"Saya juga menjadwalkan kunjungan langsung ke Hainan dan Yunan terkait promosi pariwisata ini dan juga investasi," kata Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika di Denpasar, Jumat (16/1).
Terkait dengan investasi, Pastika menyampaikan Bali sedang menggenjot pembangunan di bidang infrastruktur di Bali Utara, Selatan, Timur, Barat, hingga Nusa Penida. Bali juga secara terbuka mau bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan Negara Tirai Bambu yang ada di Indonesia untuk mengembangkankan investasinya di Bali.
Konsulat Jenderal CHINA, Hu Yinquan menyatakan mereka siap membantu mempromosikan Bali kepada masyarakat CHINA. Namun, pelaku pariwisata Bali berkenan memberi kemudahan bagi wisatawan kami melalui penyediaan brosur pariwisata dalam bahasa Mandarin.
"Konsulat Jenderal siap memfasilitasi para pelaku pariwisata yang ingin memperdalam bahasa Mandarin, termasuk siapa saja yang ingin belajar langsung ke CHINA," kata Hu.
Bali merupakan destinasi pariwisata terbesar di Indonesia, sedangkan CHINA memiliki outbond tourist terbesar di dunia. Bali telah memiliki tiga faktor pendukung, yaitu keindahan alam, fasilitas infrastruktur penunjang, dan fasilitas akses pariwisata.
Dijumpai terpisah, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali, I Gusti Kompiang Aya mengatakan 70 persen wisatawan CHINA yang datang ke Indonesia pasti menuju Bali. Menurutnya, pembenahan infrastruktur dan kemampuan pramuwisata berbahasa Mandarin menjadi fokus utama dalam menggaet lebih banyak wisatawan CHINA.
"Jumlah anggota HPI Bali yang menguasai bahasa Mandarin saat ini masih 800 orang dari 5.625 orang anggota. Ini jelas belum cukup," ujarnya.
Kompiang berharap bantuan pemerintah untuk memberikan pelatihan khusus bahasa Mandarin untuk anggota HPI yang ada, termasuk yang baru dalam jangka waktu per tiga bulan atau per enam bulan. Selanjutnya, mereka bisa mendapatkan sertifikasi sehingga semakin memperkuat posisi pramuwisata Indonesia, terlebih memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah dimulai tahun ini.
Kementerian Pariwisata menargetkan angka dua juta wisatawan CHINA ke Bali pada 2015. Pemerintah pun telah mendorong hal tersebut melalui kebijakan bebas visa untuk CHINA. Kementerian BUMN melalui maskapai plat merah, Garuda Indonesia juga membuka penerbangan langsung Beijing-Denpasar Nonstop Service per 13 Januari lalu.
"Saya juga menjadwalkan kunjungan langsung ke Hainan dan Yunan terkait promosi pariwisata ini dan juga investasi," kata Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika di Denpasar, Jumat (16/1).
Terkait dengan investasi, Pastika menyampaikan Bali sedang menggenjot pembangunan di bidang infrastruktur di Bali Utara, Selatan, Timur, Barat, hingga Nusa Penida. Bali juga secara terbuka mau bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan Negara Tirai Bambu yang ada di Indonesia untuk mengembangkankan investasinya di Bali.
Konsulat Jenderal CHINA, Hu Yinquan menyatakan mereka siap membantu mempromosikan Bali kepada masyarakat CHINA. Namun, pelaku pariwisata Bali berkenan memberi kemudahan bagi wisatawan kami melalui penyediaan brosur pariwisata dalam bahasa Mandarin.
"Konsulat Jenderal siap memfasilitasi para pelaku pariwisata yang ingin memperdalam bahasa Mandarin, termasuk siapa saja yang ingin belajar langsung ke CHINA," kata Hu.
Bali merupakan destinasi pariwisata terbesar di Indonesia, sedangkan CHINA memiliki outbond tourist terbesar di dunia. Bali telah memiliki tiga faktor pendukung, yaitu keindahan alam, fasilitas infrastruktur penunjang, dan fasilitas akses pariwisata.
Dijumpai terpisah, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali, I Gusti Kompiang Aya mengatakan 70 persen wisatawan CHINA yang datang ke Indonesia pasti menuju Bali. Menurutnya, pembenahan infrastruktur dan kemampuan pramuwisata berbahasa Mandarin menjadi fokus utama dalam menggaet lebih banyak wisatawan CHINA.
"Jumlah anggota HPI Bali yang menguasai bahasa Mandarin saat ini masih 800 orang dari 5.625 orang anggota. Ini jelas belum cukup," ujarnya.
Kompiang berharap bantuan pemerintah untuk memberikan pelatihan khusus bahasa Mandarin untuk anggota HPI yang ada, termasuk yang baru dalam jangka waktu per tiga bulan atau per enam bulan. Selanjutnya, mereka bisa mendapatkan sertifikasi sehingga semakin memperkuat posisi pramuwisata Indonesia, terlebih memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah dimulai tahun ini.
DAFTAR HARGA LES PRIVAT BAHASA MANDARIN
SURABAYA
GURU DATANG KERUMAH MURID
1 - 2 orang 1.040.000/bulan
3 - 4 orang 1.440.000/bulan
5 - 6 orang 1.600.000/bulan
SEMINGGU 4 KALI LES
SEBULAN 16 KALI LES
GRATIS COBA LES 1 KALI
Durasi 80 HINGGA 90 MENIT
Anda berminat les privat bahasa mandarin
hubungi
XL : 087853300091
WA : 087853300091
LINE
: young_bastian
INSTAGRAM :
HUANGKUNYANG
LES JAM 08.00 SAMPAI 14.00 DISKON 10%
SISWA DAN SISWI SD Negeri 5 Peguyangan, SD
Negeri 17 Dauh Puri DAN SD Negeri 14 Pemecutan DISKON 10%
SISWA DAN SISWI SMP Negeri 10 Denpasar,
SMP Negeri 8 Kota Denpasar DAN SMP
Negeri 1 Denpasar DISKON 10%
SISWA DAN SISWI SMA Negeri 4 Denpasar, SMK
Negeri 1 Denpasar, SMK Negeri 3 Denpasar, SMK Negeri 2 Denpasar, SMA Negeri 7
Denpasar DAN SMA Negeri 5 Denpasar
DISKON 10%
SISWA DAN SISWI Dyatmika Denpasar, Pelita
Bangsa, Saraswati, Santo Yoseph, Pelangi Dharma Nusantara Denpasar DISKON 10%
MAHASIWA DAN MAHASISWI Universitas
Mahendradata, Universitas Maha Saraswati, Undiknas, Universitas Hindu Indonesia
DAN UDAYANA DISKON 10%
No comments:
Post a Comment